JUMAD AGUNG

Sudah terlampau lama tak membaca sajak, Aku pun lupa bagaimana harus membuat puisi, kecuali kugambar dulu wajahMu di ujung pena ini, dengan rintik-rintik hujan yang menggerai seperti berhelai-helai rambutmu.... gemerciknya adalah getar-getar kenangan di cangkang-cangkang waktu kita... ENGKAU mencintaiku penuh dan aku tidak selalu berhasil membuatMU menjadi kekasih.. Entah hingga kapan tiba di tepian...akankah pantas kupeluk SURGA-Mu                        

Komentar

Postingan Populer