20 NOVEMBER 2014


Hari ini-20 November 2014- saya memulainya dengan bangun pagi-pagi, mandi lalu menuju kapel untuk ibadat dan misa pagi. Suasana pagi ini agak berbeda, karena selain penghuni utama Deo Soli, Pater Kasmir masih bersama-sama dengan kami, juga Romo Melki, Rm. Egis, Rm. Sumadi, Rm. Markus, Fr. Juan, Diakon Jefro, dan Fr. Timo. Kami, para montfortan yang berkarya di Kapuas Hulu baru saja mengadakan pertemuan dengan Pater pimpinan.
Hari Kamis adalah jadwal saya mengajar di SMU Karya Budi. Setelah misa, saya tidak terlalu berlama-lama di ruang makan karena harus masuk kelas jam 07.45 wiba. Sepeda motor Win tuir (tua red.) dengan setia menemani 10 menit perjalanan dari Deo Soli menuju sekolah. Hidup memang indah ketika dijalani dengan setia dan gembira. Bertemu dengan anak-anak muda di sekolah, seperti melihat masa depan. Menjadi bagian dalam mendidik dan membina mereka adalah seperti sedang melewati waktu. Yah...anak-anak muda ini seperti sedang menenun dirinya sendiri. Entah seperti apa akhirnya, saya hanya membantu menemukan jalan milik mereka sendiri, yang saya sendiri tidak pernah bisa melaluinya.
Hari ini saya pulang lebih cepat. Anak-anak muda itu kuperintahkan untuk berimajinasi. Hasil imajinasi ini mesti dituangkan atau diungkapkan dalam bentuk gerakan. Minggu depan saya tinggal duduk manis dan menyaksikan proses penciptaan yang telah mereka lakukan. Lalu mereka menilainya sendiri.
Di rumah, masih banyak teman-teman romo yang belum kembali ke tempat tugasnya. Mungkin menunggu besok, saat kepala saya yang berjumlah tiga ditumbuhi satu tanduk yang baru, sehingga menjadi dua tanduk. Besok usia saya 32 tahun. Dan hari ini adalah hari ke 365 usia saya yang ke 31. Waktu berlalu begitu cepat, dan entahkan saya telah bertumbuh dengan baik di dalamnya.
Makan siang penuh dengan canda tawa. Nikmat, indah dan selalu membuat betah. Kebersamaan yang sejuk adalah lingkungan yang subur untuk kesetiaan dan persaudaraan yang menumbuhkan diri. Masih ada sisa daging babi hutan kiriman dari Mendalam. Di campur dengan sambal kecap, sayur hijauh dan melon warna merah muda, daging babi hutan ini menjadi seperti kekasih. Kami selalu diam dan sunyi setiap kali menikmati dan mengagumi lezatnya. Kata-kata hinggap di pohon-pohon dan kekaguman kami yang sepi dan sunyi terbang jauh ke atas langit.
Sore ini jadwal doa bersama kelompok Kerabat St. Montfort. Kelompok ini terdiri dari awam-awam yang hidup menurut semangat ajaran St. Montfort. Rupanya salah satu intensi doa pada sore ini adalah syukur atas HUT saya yang sebetulnya masih tinggal satu hari. Senang sekali rasanya ketika selalu diingat dan didoakan. Tuhan memang memelihara dengan cara-Nya. Orang tua dan segenap anggota keluarga telah saya tinggalkan jauh di Labuan Bajo, tetapi saya seperti merasa dekat dengan mereka karena di sini, jauh dari Labuan Bajo, banyak orang yang mengasihi dengan tulus.
Setengah delapan malam saya sudah berada di rumah lagi dan langsung diajak Pater Provinsial ke rumah sebuah keluarga. Masing-masing dengan segelas kopi kami melewati malam dengan perbincangan yang hangat dan mendalam. Perbincangan ini seperti kata-kata bijaksana diakhir waktu, sebelum beranjak ke waktu yang baru besok. Ah...Tuhan, Engkau memang tidak pernah berhenti melawat, Engkau memang memang tidak pernah berhenti memelihara, Engkau memang tidak pernah berhenti menyelenggarakan hidup. Engkau memang tidak pernah berhenti mengasihi.
Setengah sepuluh, kami kembali ke rumah...paket BB saya mb hari ini, maka saya cepat-cepat menuju Putussibau, membeli pulsa untuk menjaga paket sehingga masih bisa internet. Saya harus posting tulisan ini di blog malam ini sebelum tidur sambil minum secangkir GUINESS....hidup itu memang nikmat....pahit dan manis bercampur. Yah... seperti GUINESS....

Komentar

Anonim mengatakan…
mantap e kawan. usulan, untuk semakin sempurna refleksi ini, selipkan ayat kitab suci, karena bagaimana pun SABDA ALLAH adalah PELITA dalam mengarungi waktu. kellen.
Claudia Liberani mengatakan…
Semakin semangat mekayaninya ya Pastor, semoga selalu diberi kesehatan. Amin.

Postingan Populer